Daftar Isi:
  • Aterosklerosis adalah suatu keadaan terjadinya penyempitan dan pengerasan pembuluh darah akibat adanya penumpukan plak. Faktor risiko yang erat kaitannya dengan aterosklerosis adalah dislipidemia. Dislipidemia yaitu kelainan fraksi lipid yang salah satunya ditandai dengan tingginya kadar TG (trigliserida) yang melebihi batas normal. Bubuk daun katuk mengandung antioksidan berupa flavonoid dan betakaroten yang mampu mengendalikan kadar TG darah sehingga mencegah terjadinya aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bubuk daun katuk terhadap kadar TG serum tikus yang diberi diet aterogenik. Penelitian ini menggunakan disain penelitian randomized post test control group, yang dilakukan pada 25 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama K(-) adalah tikus dengan diet normal, kelompok ke-2 K(+) yang diberi diet aterogenik, dan 3 kelompok perlakuan (P1, P2 dan P3) yang diberi diet aterogenik dengan substitusi bubuk daun katuk 6%, 9% dan 12%. Pemberian bubuk daun katuk diberikan secara per oral setiap hari selama 60 hari. Secara statistik, perlakuan dalam penelitian ini belum memberikan hasil yang signifikan dalam mencegah peningkatan TG, akan tetapi ada kecenderungan kadar TG yang turun pada satu kelompok yaitu P1, dimana kadar trigliserida yang dihasilkan adalah sebesar 1,3 mg/dl. Kesimpulan penelitian ini adalah bubuk daun katuk belum mampu mencegah peningkatan kadar TG serum tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang diberi diet aterogenik.