Analisis Potensi Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode HIRARC pada Produksi Cat di PT. Kansai Prakarsa Coatings
Main Author: | Raynaldo K., Samuel |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12440/ |
Daftar Isi:
- PT. Kansai Prakarsa Coatings, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi cat serta bahan baku cat. PT. Kansai Prakarsa Coatings memiliki sekitar 600 karyawan namun belum memiliki sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) secara terstruktur dan tertulis walaupun beberapa personel dari PT. Kansai Prakarsa Coatings telah mengikuti pelatihan SMK3. Permasalahan yang terdapat pada perusahaan ialah terdapat potensi kecelakaan kerja dan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan di lingkungan gedung PT. Kansai Prakarsa Coatings yang dapat menghambat atau bahkan menghentikan proses produksi cat. Selain itu, risiko yang dimiliki perusahaan dapat merugikan manusia maupun fasilitas yang membuat para pekerja tidak merasa nyaman dan aman Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Hazard Identification Risk Assessment Risk Control (HIRARC). Sebelum melakukan identifikasi bahaya dengan metode ini, dilakukan klasifikasi aktivitas kerja, kemudian melakukan identifikasi hazard dengan wawancara dan diskusi secara langsung serta kuisioner dilanjutkan dengan melakukan penilaian risiko atas severity dan likelihood dengan mengacu pada Australian Standard/New Zealand Standard 4360 terkait manajemen risiko. Pada tahap akhir dilakukan pengendalian risiko dengan mengacu kepada lima hierarki pengendalian risiko Occupational Health and Safety Assessment Series 18001 (OHSAS 18001). AS/NZS 4360 dan OHSAS 18001 dipilih sebagai acuan karena merupakan standar yang diterima secara luas dan sering digunakan dalam penelitian K3. Terdapat tujuh risiko dengan high rate dalam penelitian ini. Ketujuh risiko tersebut ialah risiko kebakaran, risiko infeksi paru-paru, risiko pusing dan batuk akibat bau kimia, risiko timbul listrik statis, risiko luka bakar operator, risiko iritasi mata serta risiko gangguan pernapasan. Hasil dari penilaian severity dan likelihood terhadap risiko kebakaran mendapat nilai 5 dan 1 secara berturut-turut, risiko infeksi paru-paru mendapat nilai 4 dan 1 secara berturut-turut, risiko pusing dan batuk akibat bau mendapat nilai 2 dan 4 secara berturut-turut, risiko timbul listrik statis mendapat nilai 3 dan 3 secara berturut-turut, risiko luka bakar operator mendapat nilai 4 dan 1 secara berturut-turut serta risiko gangguan pernapasan mendapat nilai 4 dan 2 secara berturut-turut. Untuk menindaklanjuti hasil dari penilaian terhadap risiko yang terdapat pada perusahaan diberikan rekomendasi perbaikan dengan mengacu pada lima hierarki pengendalian risiko OHSAS 18001 yaitu eliminasi, substitusi, rekayasa teknis, administratif serta alat pelindung diri (APD) yang disesuaikan pada kondisi yang terjadi. Perbaikan dengan memasang alat-alat baru seperti smoke detector, water sprinkler, penutup wadah cat, perangkat suara, termometer, pelindung luar wadah cat. Perbaikan dengan substitusi dilakukan dengan mengganti sumber aliran air dan alat grounding menjadi lebih sederhana. Perbaikan dengan cara administratif dilakukan dengan cara membuat prosedur, peringatan sampai memberikan sanksi bagi karyawan. Perbaikan dengan menambahkan APD dilakukan dengan menambahkan baju lengan panjang tahan panas dan safety goggles sebagai APD bagi seluruh pekerja.