hubungan derajat hipertensi dengan nilai Ankle Brachial Indexs (ABI) pada lansia di Puskesmas Rampal Celaket Malang
Daftar Isi:
- Hipertensi saat ini masih menjadi masalah utama di dunia. Kejadian hipertensi sering dikaitkan dengan penambahan usia. Hal tersebut ditunjukkan dengan makin meningkatnya jumlah penderita hipertensi seiring dengan peningkatan populasi usia lanjut. Apalagi dikaitkan dengan adanya penyakit arteri perifer yang tentu merupakan manifestasi klinis aterosklerosis sistemik dan salah satu gejala dari sindrom aterosklerosis. Satu pemeriksaan yang paling sederhana dan parameter yang paling berguna dalam menentukan perfusi arteri extremitas secara objektif dengan menggunakan Ankle Brachial Indexs (ABI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat hipertensi dengan nilai Ankle Brachial Indexs (ABI) pada lansia. Desain penelitian ini menggunakan deskripsi analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pasien lansia dengan hipertensi di PKM Rampal Celaket Malang dengan metode purposive sampling yaitu dengan sampel 35 lansia. Variabel yang diteliti adalah derajat hipertensi dan nilai Ankel Brachial indexs (ABI). Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi. Setelah ditabulasi, data yang ada dianalisis dengan korelasi chi–square dalam uji independensi dapat diketahui nilai signifikansi kurang dari α (0.018 < 0.050) dan koefisien korelasi sebesar 0.433 yang positif mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara derajat hipertensi dengan score ABI (Ankle Brachial Indexs) pada lansia. Artinya, apabila semakin tinggi derajat hipertensi maka skor ABI juga semakin mengarah obstruktif hingga terjadinya aterosklerosis. Sehingga hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan acuan dalam tindakan preventif dan promotif kepada pasien dan keluarga dalam hal mengetahui dan mencegah terjadinya proses degeneratif arterosklerosis.