Daftar Isi:
  • Pada luka bakar derajat 2B kerap dijumpai adanya eschar tipis. Eschar merupakan jaringan mati yang melekat kuat dan memberikan risiko infeksi pada luka bakar. Pada fase inflamasi akan terjadi peningkatan makrofag karena berfungsi sebagai fagositosis. Ekstrak etanol daun cincau mengandung hidrokoloid (polisakarida pectin), antioksidan, antiinflamasi, stimulan faktor pertumbuhan (growth factor) dan imunostimulan aktivitas makrofag yang penting dalam proses penyembuhan luka bakar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) terhadap peningkatan jumlah makrofag pada fase inflamasi luka bakar derajat 2B tikus putih (Rattus novercigus Strain Wistar). Desain penelitian menggunakan true experimental dengan sampel 24 ekor tikus putih jantan yang dipilih secara simple random sampling menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol (NaCl 0,9%), kelompok perlakuan Silver Sulfadizin, kelompok perlakuan hidrogel, kelompok perlakuan ekstrak etanol daun cincau hijau konsentrasi 40%, 50%, dan 60%. Penelitian dilakukan selama 5 hari kemudian sediaan histologi jaringan kulit dibuat dengan pewarnaan Immunohistokimia (IHK). Jumlah makrofag dihitung menggunakan OlyVIA software dengan perbesaran 400x dalam 10 lapang pandang. Uji One Way ANOVA menunjukkan p-value < 0,05. Analisa Post hoc tukey HSD menunjukkan kelompok perlakuan ekstrak etanol daun cincau hijau konsentrasi 40% memiliki efek paling efektif terhadap penyembuhan luka dengan p-value 0,043. Kesimpulan yang diperoleh ekstrak etanol daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) dapat meningkatkan jumlah makrofag luka bakar derajat 2B pada tikus putih (Rattus novergicus strain Wistar).