Daftar Isi:
  • Penyakit gout artritis adalah gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adequate akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam tubuh .Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon inflamasi yang akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi . Salah satu cara non farmakologi untuk mengatasi nyeri ini adalah dengan pemberian stimulasi kulit dengan tehnik kompres hangat. Mekanisme kerja stimulus kutaneus: kompres hangat dalam menurunkan intensitas nyeri menggunakan prinsip teori endorphin. Penelitian pra eksperimen ini dirancang untuk mengetahui pengaruh pemberian stimulus kutaneus: kompres hangat terhadap intensitas nyeri gout artritis. Untuk keperluan tersebut, maka desain yang digunakan adalah pra eksperimental dengan pendekatan one group pre test-post test. Subyek penelitian adalah lansia yang mengalami gout artritis di Panti Werdha Griya Asih Lawang dan Posyandu Lansia RW 04 Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang, didapatkan subyek penelitian sebanyak 30 orang yang ditentukan dengan tehnik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 27 Maret 2014 sampai 11 April 2014. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Pre test didapatkan hasil mean 7.86, standart deviasi 0.97, 95%CI (lower 7. 5 dan upper 8. 23), post test didapatkan hasil mean 6.66 standart deviasi 1.15 , 95%CI (lower 6.23 dan upper 7.09) dan berdasarkan uji statistik Paired Sampel T Test dengan α = 0,05 didapatkan p value < α (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa pemberian stimulus kutaneus: kompres hangat mempunyai pengaruh terhadap intensitas nyeri gout artritis pada lansia di Panti Werdha Griya Asih Lawang Malang dan Posyandu Lansia RW 04 Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang.