Daftar Isi:
  • Aterosklerosis terjadi akibat inflamasi kronis pada dinding pembuluh darah. Inflamasi ini melibatkan resistin yang berperan besar dalam progresivitas lesi. Sementara itu, saponin telah lama diteliti sebagai agen anti-aterosklerosis. Biji pare (Momordica charantia) yang masih memiliki daya guna rendah di Indonesia, terbukti mengandung saponin jenis triterpenoid. Namun, masih sangat jarang penelitian yang melibatkan saponin dari pare terhadap aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ekstrak biji pare yang diduga mengandung saponin dapat menghambat peningkatan kadar resistin serum. Studi true experimental dengan metode randomized posttest only controlled group design. Sebanyak 25 ekor tikus (Rattus norvegicus) Wistar jantan dibagi dalam 5 kelompok: K(+), KPA, KPB, dan KPC diberi diet aterogenik, serta K(-) diberi diet normal, masing-masing selama 12 minggu. Ekstrak biji pare diberikan mulai minggu 8 dengan dosis 150 μg/gBB (KPA), 300 μg/gBB (KPB), dan 500 μg/gBB (KPC). Setelah minggu 12, dilakukan ELISA dengan sampel serum. Uji Kruskal Wallis menunjukkan ada perbedaan bermakna kadar resistin serum antar kelompok (p < 0,05). Nilai koefisien korelasi (R) adalah -0,8516, berarti peningkatan dosis ekstrak biji pare berpengaruh negatif kuat terhadap kadar resistin serum. Uji Mann-Whitney menunjukkan kadar resistin K(+) lebih tinggi bermakna dibanding K(-) (p < 0,05), berarti pemberian diet aterogenik berpengaruh terhadap peningkatan kadar resistin serum. Dosis 150 μg/gBB dan 300 μg/gBB belum menampakkan penghambatan. Penghambatan resistin baru tampak pada dosis 500 μg/gBB, dibuktikan dengan uji Mann-Whitney yang menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kadar resistin K(-) dan KPC (p > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak biji pare (Momordica charantia) terbukti dapat menghambat peningkatan kadar resistin serum tikus Wistar dengan diet aterogenik. Perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat pengaruh langsung ekstrak biji pare terhadap plak ateroma dan dinding pembuluh darah, uji toksisitas dan uji klinis ekstrak biji pare, serta pengembangan penelitian ke tingkat biomolekuler.