Daftar Isi:
  • Nyamuk Culex sp. merupakan vektor biologis berbagai penyakit, diantaranya Filariasis, Chikungunya, dan Japanese Enchepalitis. Salah satu upaya pencegahan penyakit tersebut adalah dengan pengendalian vektor menggunakan insektisida. Namun, penggunaan insektisida kimia menyebabkan beberapa masalah diantaranya : resistensi dan keracunan pada manusia. Ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) mengandung zat aktif saponin, alkaloid, flavonoid, minyak atsiri dan polifenol yang diperkirakan dapat berpotensi sebagai insektisida. Penelitian ini untuk membuktikan potensi ekstrak daun seledri sebagai insektisida terhadap nyamuk Culex sp. Penelitian eksperimental laboratoris ini menggunakan nyamuk Culex sp. sebagai model dengan 4 kali pengulangan pada 7 interval waktu yaitu pada jam ke-1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 24. Konsentrasi yang digunakan adalah 30%, 40%, dan 50%. Hasil rerata potensi insektisida menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun seledri, maka semakin tinggi potensi insektisidanya. Hasil Uji Kruskall Wallis menunjukkan hasil yang signifikan (p<0.05) dan hasil uji Korelasi Spearman menunjukkan R = 0.983 untuk potensi insektisida dan waktu pengamatan dan R = 0.967 untuk potensi insektisida dan konsentrasi ekstrak. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) memiliki potensi sebagai insektisida terhadap nyamuk Culex sp.