Pemberian Endosulfan Pada Induk Tikus Selama Kehamilan Periode organogenesis Dapat Menurunkan Kadar Dopamin Serum Anak Tikus Putih Strain Wistar (Rattus norvegicus)
Daftar Isi:
- Endosulfan adalah insektisida golongan organoklorin yang memiliki efek toksik. Pada tahun 2011 Environmental Protection Agency (EPA) melaporkan endosulfan memiliki karakteristik yang persisten, bioakumulatif dan beracun. Penelitian di California menunjukan bahwa ibu hamil yang tinggal di daerah penggunaan endosulfan yang tinggi meningkatkan risiko yang tinggi melahirkan anak dengan autisme. Endosulfan juga dapat mengganggu neurotransmitter yaitu dopamin. Dopamin adalah neurotransmitter golongan monoamina yang berfungsi sebagai fungsi motorik, belajar, memori, pengolahan emosi dan kognisi sosial. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh endosulfan selama kehamilan periode organogenesis terhadap kadar dopamin serum pada tikus putih strain wistar (Rattus norvegicus). Tikus betina yang sedang hamil dibagi menjadi 4 kelompok: kontrol (-), kontol (+) yang diberi endosulfan secara oral dengan dosis 0.07 ml, 0.33 ml, dan 1.6 ml. Pembedahan dilakukan pada hari ke- 30 setelah anak tikus dilahirkan, kemudian dilakukan pengukuran kadar dopamin serum menggunakan ELISA kit. Uji ANAVA menunjukkan paparan endosulfan selama kehamilan periode organogenesis terbukti secara signifikan menurunkan kadar dopamin serum tikus putih yaitu nilai p < 0.05. Disarankan perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis maksimal dan membandingkan kadar dopamin serum induk tikus putih dengan anaknya.