Uji Daya Antihelmintik Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Ascaris suum secara in vitro
Daftar Isi:
- Infeksi soil-transmitted helminth sering menyerang warga pada negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Salah satu cacing dari grup soil-transmitted helminth yang paling sering menyerang manusia adalah Ascaris lumbricoides. Pengobatan untuk Ascariasis saat ini seringkali menyebabkan efek samping pada penggunaannya sehingga perlu ditemukan agen antihelmintik baru dengan efek samping minimal Sejak lama masyarakat Indonesia sudah menggunakan daun–daunan sebagai obat maupun jamu untuk banyak penyakit, salah satunya yaitu daun pepaya (Carica papaya L.). Daun pepaya memiliki kandungan papain, saponin dan flavonoid yang diduga memiliki efek antihelmintik. Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa ekstrak daun papaya dapat menjadi agen antihelmintik terhadap Ascaris suum secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode studi eksperimental post test only control group design. Sampel dipilih dengan simple random sampling dan dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu kelompok “kontrol positif”, kelompok “kontrol negatif”dan kelompok “ekstrak daun pepaya” dengan berbagai macam konsentrasi (12.5%, 25% dan 50%). Ekstrak daun pepaya didapatkan dengan metode ekstrasi maserasi dan dilanjutakan dengan evaporasi dengan pelarut etanol 96%. Berdasarkan analisis regresi linear (simple) didapatkan ekstrak daun pepaya dapat membunuh cacing Ascaris suum dengan LC100 41.9% dan LT100 dari ekstrak daun pepaya 50% 8 jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun pepaya memiliki daya antihelmintik namun lebih rendah dari pada kontrol positif.