Daftar Isi:
  • susu sapi bubuk mengandung berbagai komponen diantaranya whey protein, kalsium, vitamin D yang diduga dapat mencegah peningkatan kadar Malondialdehyde (MDA) hepar pada diabetes mellitus tipe II. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian susu sapi bubuk terhadap kadar MDA jaringan hepar pada tikus wistar model diabetes mellitus tipe II. Metode : Penelitian eksperimental menggunakan Post Test Only Control Group Design. Sejumlah 30 tikus wistar dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. kelompok K (-) adalah kelompok kontrol negatif dengan perlakuan diet normal tanpa induksi streptozotocin. Kelompok K (+) adalah kelompok kontrol positif dengan perlakuan diet tinggi lemak dan induksi streptozotocin. Sedangkan kelompok P1, P2, dan P3 diberikan diet tinggi lemak dan induksi streptozotocin serta susu sapi bubuk 0,9; 1,8; dan 2,7 gram/hari. Semua tikus wistar diadaptasi 1 minggu dengan diet normal kemudian dilanjutkan diet tinggi lemak selama 4 minggu. Pada hari ke-91 tikus diukur kadar MDA jaringan hepar dengan spektrofotometer. Hasil : Terdapat pengaruh pemberian susu sapi bubuk dengan berbagai dosis terhadap kadar MDA jaringan hepar tikus. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok (p = 0,003). Uji Mann-Whitney menunjukkan ketiga dosis susu sapi bubuk mampu mencegah peningkatan kadar MDA jaringan hepar secara signifikan dibanding kelompok kontrol positif. Dosis yang paling efektif adalah 1,8 gram/hari karena dapat mencegah peningkatan kadar MDA jaringan hepar mendekati kelompok negatif hingga tidak signifikan dengan kelompok negatif. Kesimpulan : Pemberian susu sapi bubuk dengan dosis 0,9; 1,8; and 2,7 gram /hari selama 8 minggu mampu mencegah peningkatan kadar MDA jaringan hepar pada tikus dengan diabetes mellitus secara signifikan dan dosis yang paling efektif adalah dosis 1,8 dan 2,7 gram/hari.