Perbedaan Antara Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang Baik dan Tidak Baik Terhadap Status Gizi Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Puskesmas Binangun Kabupaten Blitar Jawa Timur
Main Author: | Veronica, Febriyani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/124302/1/FEBRIYANI_V..pdf http://repository.ub.ac.id/124302/ |
Daftar Isi:
- Masalah pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang terlalu dini pada masyarakat merupakan problema klasik dan kompleks. Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, seharusnya diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI, namun kenyataannya MPASI sudah diberikan pada bayi usia kurang dari 6 bulan. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui perbedaan antara pemberian makanan pendamping ASI yang baik dan tidak baik terhadap status gizi bayi pada bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Puskesmas Binangun Kabupaten Blitar Jawa Timur. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dapat diketahui melalui penilaian konsumsi pangan secara kuantitatif dan kualitatif. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Variabel bebas dan variabel terikatdianalisa secara bersamaan pada waktu yang sama. Sampel dipilih dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari 44 bayi dari empat desa. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan dan data diambil setiap satu minggu sekali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang cukup antara pemberian MPASI yang Baik dan Tidak Baik terhadap status gizi bayi usia 0-6 analisis data spearmenterdapat korelasi yang cukup dengan nilai r = 0,27 dan p=0,012 (< 0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan untuk penelitian selanjutnya lebih diperluas mengenai jenis makanan yang diberikan pada bayi.