Perbedaan Karakteristik Nyeri Dada Pada Pasien Infark Miokard Akut Dengan Diabetes Mellitus Dan Tanpa Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
Daftar Isi:
- Mortalitas pasien infark miokard akut dengan diabetes mellitus lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa diabetes mellitus. Salah satu penyebabnya adalah munculnya gejala atipikal yang mungkin disebabkan oleh disfungsi saraf otonom sehingga menurunkan sensitivitas nyeri dada iskemik yang muncul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik nyeri dada pada pasien infark miokard akut dengan dan tanpa diabetes mellitus di Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan di ruang IRNA I dengan jumlah responden sebanyak 63 pasien (53.33±8.85 tahun, 82,5% laki-laki). Karakteristik nyeri dada dan riwayat diabetes mellitus dikaji dengan menggunakan pedoman wawancara dan rekam medis. Setelah dilakukan uji Chi Square, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan karakteristik gejala antara pasien infark miokard akut dengan dan tanpa diabetes mellitus (p=0,643). Analisa pada pasien infark miokard akut dengan diabetes yang terkontrol dan tidak terkontrol menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan pada variabel penjalaran (p=0,010). Responden perempuan dengan diabetes mellitus memiliki sensitivitas nyeri yang kurang bila dibandingkan dengan laki-laki (p=0,012). Kesimpulannya adalah tidak terdapat perbedaan karakteristik gejala tipikal maupun atipikal pada pasien infark miokard dengan dan tanpa diabetes mellitus. Namun, diabetes yang tidak terkontrol dan jenis kelamin menjadi prediktor utama dalam munculnya gejala atipikal pada pasien infark miokard akut dengan diabetes mellitus. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menggunakan jumlah sampel yang lebih besar untuk menentukan faktor-faktor lain penyebab timbulnya gejala atipikal pada pasien infark miokard dengan diabetes mellitus.