Efektivitas Spirulina Platensis Pada Pakan Buatan Terhadap Hemosit Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Yang Diinfeksi Vibrio Harveyi
Main Author: | Ghowina, Cilia Hengtya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12428/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/12428/ |
Daftar Isi:
- Udang vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki nilai ekonomis yang penting, sehingga produksi meningkat untuk memenuhi kebutuhan. Peningkatan produksi udang vaname mampu memicu kualitas perairan menurun. Kondisi kualitas perairan menurun menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit pada udang, sehingga diperlukan manajemen kesehatan yang tepat untuk meningkatkan daya tahan tubuh udang. Penggunaan bahan alami seperti Spirulina platensis dengan kandungan nutrisi yang baik dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan. Spirulina platensis di alam melimpah dan dapat dibudidayakan, sehingga dapat tersedia secara berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh Spirulina platensis pada pakan buatan terhadap jumlah total hemosit, total hemosit diferensial, dan aktivitas fagositosis udang vaname yang diinfeksi Vibrio harveyi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Manajemen Kesehatan Akuatik di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu perlakuan A (substitusi protein Spirulina platensis 0% terhadap protein tepung ikan), B (substitusi protein Spirulina platensis 2,5% terhadap protein tepung ikan), C (substitusi protein Spirulina platensis 5% terhadap protein tepung ikan) dan D (substitusi protein Spirulina platensis 7,5% terhadap protein tepung ikan). Pakan uji dibuat dengan protein 35% dan iso energi 3,4 kkal. Hewan uji yang digunakan adalah udang vaname (Litopenaeus vannamei) dengan berat Rerata 4,55 ± 0,07 gram/ekor. Masing-masing akuarium diisi udang vaname dengan kepadatan 13 ekor setiap akuarium. Pemberian pakan selama penelitian dilakukan sebanyak tiga kali perhari dengan lama pemeliharaan 30 hari. Jumlah pemberian pakan dengan 5% dari jumlah biomassa. Perkiraan pergantian air ±80%. setiap hari setelah diaplikasikan. Jumlah total hemosit dan total hemosit diferensial diamati setiap 10 hari, sedangkan aktivitas fagositosis dilakukan pada akhir pemeliharaan sebelum diinfeksi atau hari ke 30. Jumlah total hemosit dan total hemosit diferensial diamati juga setelah 48 jam diinfeksi Vibrio harveyi. Hasil pengamatan setelah 30 hari berpengaruh sangat nyata pada sel hyalin, sel granular, aktivitas fagositosis, akan tetapi tidak berpengaruh nyata pada jumlah total hemosit dan sel semi granular. Hasil pasca infeksi 48 jam dengan Vibrio harveyi menunjukkan bahwa tidak berpengaruh nyata terhadap sel semi granular, berpengaruh nyata terhadap sel granular, serta berpengaruh sangat nyata terhadap sel hyalin dan jumlah total hemosit. Hasil pengamatan setelah 30 hari menunjukkan nilai rerata tertinggi setiap perlakuan pada dosis terbaik; 7,5% pada jumlah total hemosit 41,65 x 106 sel/ml, 7,5% pada sel granular 47%, dan 7,5% pada aktivitas fagositosis 46%. Hasil pasca infeksi 48 jam dengan Vibrio harveyi menunjukkan dosis terbaik 7,5% pada jumlah total hemosit 32,18 x 106 sel/ml dan 7,5% pada sel granular 67,67%. Pada penelitian ini belum ditemukan dosis yang optimal untuk substitusi tepung ikan menggunakan Spirulina platensis pada udang vaname, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunakan dosis yang berbeda untuk mengetahui dosis optimal.