Perbedaan Faktor Risiko Penyakit Infark Miokard Akut antara Pasien Usia Dewasa dan Lansia di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
Daftar Isi:
- Kematian akibat infark miokard akut (IMA) menduduki peringkat atas di negara berkembang termasuk Indonesia. IMA merupakan nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. Peningkatan usia merupakan salah satu faktor risiko dari IMA. Dahulu perbandingan insiden IMA pada usia lansia 8 kali lebih tinggi dibandingkan dengan usia dewasa. Namun saat ini, insidensi IMA sudah mulai terjadi pergeseran lebih banyak ke usia dewasa. Seiring dengan peningkatan usia, terjadi perubahan-perubahan fisiologis, psikologis serta pola hidup atau life style pada setiap individu. Hal ini, akan mempengaruhi faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya IMA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan faktor risiko penyakit IMA pada pasien dewasa dan lansia di Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini menggunakan consecutive sampling 80 pasien selama 2 bulan di ruangan IRNA I. Analisa data menggunakan uji chi-square, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan faktor risiko IMA antara usia dewasa dan lansia pada faktor risiko jenis kelamin, merokok dan dislipidemia. Tidak terdapat perbedaan faktor risiko IMA antara usia dewasa dan lansia pada faktor risiko diabetes melitus tipe 2, hipertensi, riwayat keluarga dan obesitas. Dapat disimpulkan bahwa faktor risiko jenis kelamin laki-laki, merokok dan dislipidemia lebih sering terjadi pada pasien IMA usia dewasa. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan jumlah sampel yang lebih besar untuk menentukan faktor-faktor risiko lainnya yang dapat berpengaruh pada usia dewasa dan lansia.