Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe Emprit (Zingiber officinale var. Amarum) dalam Meningkatkan Proses Kontraksi Luka Terkontaminasi pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar
Daftar Isi:
- Kejadian luka terkontaminasi sering disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Obat tradisional lebih mudah diterima oleh masyarakat. Jahe emprit mengandung oleoresin, minyak atsiri dan flavonoid yang berfungsi sebagai antiinflamasi, antimikroba dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak jahe emprit (Zingiber officinale var. Amarum) dalam meningkatkan proses kontraksi luka terkontaminasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar. Penelitian ini merupakan penelitian True Experimental dengan desain penelitian Pretest and Posttest Control Group Design. Penelitian ini terdiri dari 4 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol menggunakan povidone iodine 10% dan 3 kelompok perlakuan menggunakan ekstrak jahe emprit 5%, 20% dan 35%. Variabel yang diukur kontraksi luka menggunakan rumus % of wound contraction pada hari ke-4, 6, 8, 10 dan 12. Analisa data One way ANOVA menunjukkan proses kontraksi luka berbeda signifikan p = 0,036 < α (0,05) pada hari ke-10 dan p = 0,006 < α (0,05) pada hari ke-12. Dilanjutkan uji Tukey HSD ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol povidone iodine 10% dengan kelompok perlakuan ekstrak jahe emprit 5% pada hari ke-10 dengan p = 0,049 < α (0,05) dan ke-12 dengan p = 0,010 < α (0,05). Ada perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan ekstrak jahe emprit konsentrasi 20% dengan ekstrak jahe emprit konsentrasi 5%, p = 0,012 < α (0,05). Kesimpulan penelitian povidone iodine 10% mempunyai pengaruh yang paling optimal dalam meningkatkan kontraksi luka terkontaminasi. Ekstrak jahe emprit 20% memiliki efek yang sama bagusnya dengan povidone iodine 10% dalam meningkatkan kontraksi luka terkontaminasi.