Daftar Isi:
  • Preeklamsia adalah suatu gangguan kerusakan endotel vaskular dan vasospasme luas yang terjadi setelah usia gestasi 20 minggu dan bisa muncul selambat-lambatnya 6 minggu pasca melahirkan. Mengingat belum jelasnya penyebab serta terbatasnya penanganan preeklamsia yang ada saat ini, dibutuhkan sebuah upaya preventif untuk dapat meminimalkan angka kejadian preeklamsia salah satunya dengan mengidentifikasi berbagai faktor risikonya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola hubungan dari faktor-faktor risiko preeklamsia di antaranya adalah pola hubungan Body Mass Index (BMI), paritas, usia ibu, dan status sosial ekonomi (penggunaan Jamkesmas, pekerjaan dan pendidikan) terhadap kejadian preeklamsia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan rancangan cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder diambil dari rekam medis ibu melahirkan di RSSA tahun 2012 sebanyak 87 orang. Data yang didapat dianalisis menggunakan metode Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Didapatkan hubungan signifikan antara BMI dengan preeklamsia, status sosial ekonomi dengan preeklamsia, serta usia dengan paritas dengan level signifikansi 1% (T-statistik > 2,575). Model pola hubungan BMI, paritas, usia ibu dan status sosial ekonomi (penggunaan Jamkesmas dan pendidikan) terhadap kejadian preeklamsia memiliki kekuatan prediksi sebesar 16,8%; sedangkan 83,2% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.