Daftar Isi:
  • Kecemasan pre operasi disebabkan karena mereka tidak tahu konsekuensi pembedahan dan takut terhadap prosedur pembedahan. Hal ini berpotensi menimbulkan gangguan selama proses operasi maupun pemulihan. Terapi musik klasik dapat menstimulasi sistem limbik menskresi penytalamin yang berfungsi menimbulkan rasa bahagia dan membuat rileks sehingga tingkat kecemasan dapat diturunkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik pada pasien pre operasi seksio sesarea di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang. Desain penelitian ini menggunakan pre experimental dengan one group pre and posttest design without control group, sampel dipilih dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian yaitu pasien yang akan menjalani seksio sesarea elektif sebanyak 17 responden yang diberikan musik klasik selama 15 menit.Tingkat kecemasannya ditentukan menggunakan APAIS (Amsterdam Preoperatif Anxiety Information Scale). Hasil uji dependent t-test untuk tingkat kecemasan sebelum dan sesudah terapi musik klasik didapat hasil nilai p 0,000. Perbedaan yang dapat dilihat adalah terjadinya penurunan jumlah pasien sebelum dilakukan terapi musik klasik pada kecemasan pasien adalah 6 pasien (35%) mengalami kecemasan berat, 10 pasien (59%) mengalami kecemasan sedang, dan 1 pasien (5%) mengalami kecemasan ringan. Sedangkan sesudah dilakukan terapi musik klasik yang mengalami penurunan tingkat kecemasan, sebanyak 9 pasien (53%) mengalami kecemasan sedang dan 8 pasien (47%) mengalami kecemasan ringan. Kesimpulan penelitian ini adalah terapi musik klasik memberikan pengaruh significant terhadap penurunan kecemasan Pre Operasi SC di RSUD Kanjuruhan. Berdasarkan hasil penelitian ini,peneliti menyarankan penggunaan terapi musik klasik untuk mengontrol kecemasan pasien pre operasi seksio sesarea di RSUD Kanjuruhan.