Hubungan Antara Berat Badan dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-6 Tahun
Daftar Isi:
- Berat badan merupakan parameter yang dapat memberikan gambaran status gizi dan pertumbuhan. Masa prasekolah adalah masa pertumbuhan dan perkembangan berat badan yang paling pesat dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Penilaian tumbuh kembang balita yang mudah untuk diamati adalah dengan mengukur berat badan balita. Perkembangan motorik kasar adalah perkembangan anak dengan melakukan gerakan-gerakan tubuh yang menggunakan otot untuk beraktivitas, seperti berlari, duduk, dan melompat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat badan dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-6 tahun. Desain penelitian ini adalah crosssectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel sebesar 37 siswa usia 3-6 tahun di TK Children Centre Brawijaya Smart School Malang. Variabel bebas dalam penelitian ini a dalah berat badan sedangkan variabel terikat adalah perkembangan motorik kasar. Data diambil dengan menggunakan instrumen lembar observasi berat badan anak dan lembar observasi Denver Development Screening Test (DDST) II khusus pada sektor motorik kasar berdasarkan usia kronologis sampel. Analisis data menggunakan korelasi Spearman SPSS 16 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan responden sebagian besar normal (65%) dan perkembangan motorik kasar responden sebagian besar baik (54%). Hasil uji korelasi Spearman (r=0.627 dengan p=0.000) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara berat badan dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-6 tahun. Disarankan untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor terkait dengan berat badan seperti sosial ekonomi, asupan gizi, dan aktivitas fisik anak dan jumlah sampel yang banyak.