Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Tingkat Dukungan Keluarga dalam Pencegahan Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Poli Jiwa Rumah Sakit Jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang– Malang
Daftar Isi:
- Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk berfikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterpretasikan realitas, merasakan dan menunjukan emosi serta berperilaku dengan sikap yang tidak dapat diterima secara sosial. Tingkat pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan peninderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa. Dukungan keluarga merupakan kemauan, keikutsertaan dan kemampuan keluarga untuk memberikan bantuan kepada salah satu anggota keluarga yang membutuhkan pertolongan yang baik dalam hal pemecahan masalah, pemberian keamanan dan peningkatan harga diri. Individu yang menerima dukungan tersebut menganggap bahwa dirinya dicintai, diperhatikan, dan berharga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan dukungan keluarga dalam pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia di poli jiwa Rumah Sakit dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan data dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah responden 89 keluarga yang memiliki anggota keluarga yang menderita skizofrenia. Instrumen yang digunakan sebagai pengumpul data adalah kuesioner. Hasil penelitian mengenai tingkat penegetahuan keluarga dalam pencegahan kekambuhan pasien Skizofrenia diperoleh bahwa tingkat pengetahuan keluarga dalam kategori rendah memiliki jumlah paling banyak, yaitu sebanyak 42,7%. Sedangkan hasil penelitian mengenai tingkat dukungan keluarga didapatkan bahwa sebagian besar keluarga memiliki tingkat dukungan keluarga tinggi untuk pasien Skizofrenia, yaitu sebanyak 44,9% atau 40 orang. Dari hasil pengolahan data antara tingkat pengetahuan keluarga dan dukungan keluarga yang menggunakan uji statistic Spearman Rank pada SPSS for windows 15 dengan taraf signifikansi <0,10 (α = 0,10) diperoleh nilai korelasi positif sebesar 0,692 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,10). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan dukungan keluarga dalam pencegahan kekambuhan pada pasien skizofrenia di poli rawat jalan Rumah Sakit dr. Radjiman Wediodiningrat- Lawang. Semakin tinggi pengetahuan maka Dukungan Keluarga juga akan semakin tinggi.