Daftar Isi:
  • Tugas akhir merupakan suatu tugas bagi mahasiswa di perguruan tinggi yang seringkali menjadi salah satu penyebab kecemasan. Kecemasan ringan akan membuat mahasiswa termotivasi untuk segera menyelesaikan tugas akhirnya. Tetapi jika kecemasan itu berat, justru akan sangat mengganggu proses penyelesaian tugas akhir. Dengan adanya stressor tersebut, maka mahasiswa akan melakukan mekanisme koping untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapinya yaitu tugas akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan mekanisme koping mahasiswa dalam menyusun tugas akhir di Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan jumlah 130 responden. Kuesioner tingkat kecemasan mengacu pada skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) sedangkan kuesioner mekanisme koping mengacu pada kuesioner skala koping oleh Carver and Lee yang telah dimodifikasi. Dari analisa data diperoleh hasil 59.2% mahasiswa mengalami kecemasan ringan dan 4.6% mengalami kecemasan berat. Sedangkan untuk mekanisme koping, 53.8% memiliki mekanisme koping yang adaptif dan 46.2% memiliki mekanisme koping maladaptive. Hasil korelasi Pearson didapatkan hasil r = - 0.550 dengan nilai p = 0.000 (p < 0.05), yang artinya tingkat kecemasan memiliki hubungan yang cukup kuat dengan arah korelasi negatif, yaitu semakin besar skor tingkat kecemasan (kecemasan berat) maka akan semakin kecil skor mekanisme koping (semakin maladaptif). Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dan mekanisme koping mahasiswa dalam menyusun tugas akhir. Penelitian ini memberi implikasi bagi pihak jurusan agar hasil penelitian dapat dijadikan evidence based dalam menyusun rencana untuk menurunkan kecemasan mahasiswa terutama saat penyusunan tugas akhir.