Daftar Isi:
  • Luka bakar adalah cedera terhadap jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan panas, bahan kimia, barang-barang elektrik, gesekan, radiasi, dan energi elektromagnetik. Ekstrak daun melati mengandung sejumlah besar molekul bioaktif seperti polyphenol, alkaloids, steroids saponin dan tannin yang saat ini banyak dikembangkan untuk terapi penyembuhan luka. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengamati pengaruh ekstrak etanol daun melati terhadap jumlah pembuluh darah pada fase penyembuhan luka bakar Penelitian ini merupakan True-experiment post-test dengan menggunakan 5 (n = 5) kelompok yang terdiri dari 3 kelompok perlakuan (konsentrasi 15%, 30% dan 45%) dan 2 kelompok kontrol menggunakan normal saline 0,9% dan silversulvadiazine 1%. Perawatan dilakukan selama 14 hari dengan menggunakan ekstrak daun melati (Jasminum sambac) yang diberikan dalam bentuk salep pada luka (luas 2x2 cm2). Pengambilan preparat dilakukan pada hari ke-15. Pengamatan histologi menggunakan pewarnaan HE dengan menggunakan mikroskop OLYMPUS seri XC 10, kamera digital Canon Ixus 105 dan software OlyVIA dengan perbesaran 200 kali dimana setiap sediaan diperiksa pada luas pandang 15 area. Hasil penelitian didapat jumlah pembuluh darah terbanyak pada kelompok perlakuan 45% (54,2) dan jumlah pembuluh darah terendah pada kelompok kontrol normal saline 0,9% (28,6) dimana menunjukkan adanya pengaruh ekstrak etanol daun melati terhadap jumlah pembuluh darah baru pada penyembuhan luka bakar. Analisa data post hoc didapat kelompok ekstrak etanol daum melati 45% lebih tinggi dengan signifikan (p = 0,029) dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan penelitian ini yaitu perawatan luka bakar derajat IIA dengan ekstrak etanol daun melati dengan konsentrasi 45% dapat meningkatkan jumlah pembuluh darah baru pada tikus Rattus novergicus galur wistar.