Daftar Isi:
  • Data dari WHO menyatakan bahwa 100.000 anak meninggal akibat diare. Departemen Kesehatan tahun 2005 juga menyatakan anak tingkat sekolah dasar menderita kecacingan sebesar 40-60% dan anemia 23,3%. Munculnya penyakit tersebut sering menyerang anak pada usia sekolah yang umumnya berkaitan dengan rendahnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Timbulnya permasalahan tersebut menyebabkan perlunya metode yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan PHBS yang diharapkan akan berdampak pada sikap dan perilaku siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas metode peer education dalam meningkatkan pengetahuan PHBS. Desain penelitian menggunakan Quasi-Eksperimental yaitu non-equivalent control group pretest-posttest design, dengan 40 siswa sebagai responden yang dibagi ke dalam kelompok kontrol dan perlakuan. Masing-masing kelompok terbagi atas 20 siswa pada kelompok kontrol dan 20 siswa kelompok perlakuan. Responden pada kelompok kontrol akan diberikan pendidikan kesehatan PHBS melalui leaflet, sedangkan pada kelompok perlakuan diberikan pendidikan kesehatan melalui peer education. Data diambil dengan menggunakan kuesioner kemudian dianalisa menggunakan parametrik paired sampel t-test Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok perlakuan yaitu p value = 0.000. sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan p value = 0.105. Sedangkan pada independent t-test didapatkan hasil p value yaitu 0.002. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode peer education dalam meningkatkan pengetahuan PHBS pada siswa. Berdasarkan penelitian tersebut, tenaga kesehatan maupun pihak sekolah dapat menggunakan peer education untuk meningkatkan pengetahuan PHBS.