Daftar Isi:
  • Fenomena merokok pada remaja yang terus meningkat setiap tahunnya merupakan akibat adanya disorientasi presepsi terhadap bahaya rokok yang sedang dialami oleh remaja. Mengingat masa remaja merupakan masa pencarian identitas diri maka adanya faktor lingkungan, pengaruh orang terdekat dan media massa juga sangat menentukan sikap remaja terhadap rokok. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara persepsi tentang bahaya rokok dengan sikap remaja terhadap rokok di SMAN 9 Malang. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Sampel berjumlah 113 responden didapat dengan teknik propornionate random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner persepsi dan sikap. Data dianalisa menggunakan korelasi product moment pearson SPSS 18 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi remaja terhadap rokok sebagian besar adalah baik (68%) dan sikap remaja terhadap rokok adalah menolak rokok (55%). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat (r=0.476) dan signifikan(p=0.000) dengan arah hubungan positif yaitu semakin kuat persepsi negatif remaja terhadap rokok maka sikap remaja terhadap rokok juga akan negatif atau menolak. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan pentingnya pemahaman tentang bahaya merokok pada remaja melalui pendidikan kesehatan dalam bentuk konseling dan penyuluhan sehingga persepsi remaja terhadap rokok lebih negatif.