Daftar Isi:
  • Remaja merupakan periode peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa peralihan ini remaja memiliki karakter ketidakstabilan emosi sebagai konsekuensi usaha penyesuaian diri pada pola perilaku dan harapan sosial yang baru. Akibatnya remaja rentan mengalami stress yang dapat berhubungan dengan sekolah maupun hubungan interpersonal. Untuk mengatasi stress akibat ketidakstabilan emosi, maka remaja perlu belajar ketrampilan emosional yang disebut kecerdasan emosional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecerdasan emosional dengan strategi koping pada remaja di SMAN 2 Pare. Sampel pada penelitian ini sebanyak 183 siswa kelas XI SMAN 2 Pare yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan dua kuesioner yaitu kuesioner untuk mengukur tingkat kecerdasan emosional dan kuesioner strategi koping. Analisa data menggunakan analisa korelasi deskriptif yaitu Correlation Spearman dengan signifikansi p value < 0,05. Hasilnya menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan emosional dan strategi koping dengan kekuatan korelasi 0,660. Hubungan bersifat positif dimana semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional maka semakin adaptif strategi koping yang digunakan. Kesimpulannya kecerdasan emosional dapat memprediksi penggunaan strategi koping. Maka perlu adanya skrining tingkat kecerdasan emosional remaja untuk memprediksi strategi koping yang digunakan, sehingga dapat memperbaiki prestasi belajar siswa.