Daftar Isi:
  • Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang, penyebab infeksi nosokomial. Bahkan pada beberapa penyakit, infeksi opportunistik meningkat kefatalannya hingga 50% disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa. Tingginya morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa dan tingginya angka resisten terhadap banyak obat antimikroba sehingga menyulitkan dalam terapinya, dengan memanfaatkan bahan alami, yaitu daun kenanga (Cananga odorata), diharapkan dapat menjadi solusi untuk terapi Pseudomonas aeruginosa. Daun kenanga diketahui memiliki zat aktif flavonoid, saponin dan tannin yang diketahui bermanfaat sebagai antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak daun kenanga (Cananga odorata) sebagai antimikroba terhadap Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris murni dengan post test only control group design, menggunakan metode delusi tabung. Sampel yang digunakandalam penelitian ini adalah Pseudomonas aeruginosa yang didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang. Konsentrasi ekstrak daun kenanga yang dipergunakan yaitu 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, dan 15% dengan empat kali perulangan. Data hasil uji statistik Kruskal Wallis menunjukan perbedaan yang signifikan terhadap konsentrasi ekstrak daun kenanga dengan pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa (p>0,05). Dari uji statistik Mann Whitney didapatkan bahwa peningkatan dosis ekstrak daun kenanga (Cananga odorata) berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni yang signifikan. Uji korelasi Spearman juga menunjukan adanya hubungan yang erat antara konsentrasi ekstrak dengan pertumbuhan bakteri (Korelasi, r = -0,988; p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ekstrak daun kenanga (Cananga odorata) mampu bertindak sebagai antimikroba terhadap Pseudomonas aeruginosa dengan kadar hambat Minimum (KHM) 2,5% dan kadar bunuh minimum (KBM) 15%.