Daftar Isi:
  • Perilaku prokrastinasi akademik pada awalnya dapat mengurangi perasaan cemas mahasiswa atas tuntutan tugas akhir yang dihadapi, namun semakin mendekati batas pengumpulan tugas akhir perasaan cemas kembali muncul bahkan menimbulkan stres karena tidak mengerjakan tugas lebih awal. Tujuan penelitian adalah menganalisa hubungan antara perilaku prokrastinasi akademik dengan tingkat stres dalam menyusun tugas akhir pada mahasiswa PSIK Program A Reguler Angkatan 2010 Universitas Brawijaya. Desain penelitiannya yaitu deskriptif analitik korelasional dengan teknik Total Sampling pada 89 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Tuckman Procrastination Scale dan DASS 42. Data dianalisa menggunakan Uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan perilaku prokrastinasi akademik tinggi 42 mahasiswa (47,1%), sedang 47 mahasiswa (52,8%), dan rendah tidak ada. Sedangkan tingkat stres tinggi 1 mahasiswa (1,1%), tingkat stres berat 14 mahasiswa (15,7%), tingkat stres sedang 39 mahasiswa (43,8%), tingkat stress ringan 34 mahasiswa (38,2%), dan tingkat stress normal 1 mahasiswa (1,1%). Hasil penelitian didapatkan hubungan yang signifikan antara perilaku prokrastinasi akademik dengan tingkat stres dalam menyusun tugas akhir pada mahasiswa (p value= 0,000). Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku prokrastinasi akademik dengan tingkat stres, responden memiliki kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik sedang dan tingkat stres sedang. Saran penelitian bagi institusi pendidikan untuk dibentuk fasilitas konseling dan untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan desain cohort dan metode kualitatif.