Daftar Isi:
  • Tuberkulosis paru merupakan sebuah tantangan global dan pada tahun 2011 menempati peringkat keempat sebagai penyebab kematian di dunia. Kepatuhan dalam menjalani program terapi diperlukan bagi pasien tuberkulosis paru. Pasien yang tidak patuh minum obat berisiko resisten terhadap Obat Anti Tuberkulosis. Banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat, diantaranya adalah dukungan keluarga. Dukungan dari keluarga diharapkan menjadi salah satu pendorong bagi pasien untuk menjalankan pengobatan selama 6 bulan atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru. Rancangan penelitian menggunakan desain cross sectional. Sampel dipilih menggunakan teknik consecutive sampling dengan kriteria inklusi didapatkan sampel sejumlah 71 orang. Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan nilai signifikansi 5% didapatkan p-value sebesar 0,006. Ratio prevalence (RP)=2,063 (CI 95% 1,315-3,234) yang berarti responden dengan dukungan keluarga kategori kurang mempunyai kemungkinan 2x lebih besar untuk tidak patuh minum obat dibandingkan dengan responden dengan dukungan keluarga kategori baik. Dari 16 responden yang mendapatkan dukungan keluarga kategori kurang, 12 diantaranya tidak patuh minum obat. Disarankan kepada perawat Poli Paru untuk memberikan informasi tentang pentingnya kepatuhan minum obat tidak hanya pada pasien, tetapi juga kepada keluarga pasien sehingga keluarga dapat memberikan dukungan kepada pasien selama menjalani pengobatannya.