Daftar Isi:
  • Selama kehamilan, ibu hamil akan mengalami proses fisiologis dimana kesehatan fisik dan mental sebelum dan selama hamil berpengaruh terhadap keadaan janin dan waktu persalinan. Lamanya persalinan berbeda-beda antara tiap orang, dimana pada kala I terjadi pembukaan serviks yang lamanya berbeda antara primigravida dan multigravida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat aktivitas fisik saat usia kehamilan 37-38 minggu terhadap lama persalinan kala I fase aktif pada primigravida. Studi observational analitik dengan desain penelitian cohort dilakukan pada ibu primigravida dengan usia kehamilan 37-38 minggu dan akan menjalani persalinan secara normal tanpa penyulit atau komplikasi di Bidan Praktik Swasta “Marlina, Amd.Keb” Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah tingkat aktivitas fisik yang dilakukan saat usia kehamilan 37-38 minggu terhadap lama persalinan kala I fase aktif. Berdasarkan hasil uji korelasi dengan menggunakan uji Pearson Correlation didapatkan koefisien korelasi (r) = -0.714 dengan signifikansi α=0.01. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan negatif yang kuat, dimana semakin tinggi tingkat aktivitas yang dilakukan saat usia kehamilan 37-38 minggu maka akan semakin rendah lama persalinan kala I fase aktif yang dialami oleh primigravida, dan sebaliknya . Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan Chi square didapatkan P value < 0.01 (0.009 < 0.01) yang berarti bahwa H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada hubungan yang bermakna antara tingkat aktivitas fisik yang dilakukan saat usia kehamilan 37-38 minggu terhadap lama persalinan kala I fase aktif pada primigravida.