Daftar Isi:
  • Streptococcus mutans merupakan bakteri Gram positif dalam rongga mulut yang metabolismenya menghasilkan zat asam yang menjadi penyebab umum karies (gigi berlubang). Untuk menghambat atau membunuh Streptococcus mutans dapat digunakan antibakteri. Salah satu tanaman herbal yang diduga memiliki aktivitas antibakteri adalah daun ceplukan (Physalis minima L.). Daun ceplukan (Physalis minima) memiliki kandungan seperti alkaloid, flavonoid, tanin dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ekstrak etanol daun ceplukan (Physalis minima L) memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Penelitian ini adalah suatu penelitian eksperimental dengan metode dilusi tabung. Kelompok perlakuan yaitu kelompok bakteri yang diberi ekstrak daun ceplukan (Physalis minima L.) dengan konsentrasi 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, dan 15%. Kelompok kontrol terdiri dari kontrol bakteri sebagai kontrol positif dan kontrol ekstrak daun ceplukan (Physalis minima L.) sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kadar Hambat Minimum (KHM) diperoleh pada 10%, dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) diperoleh pada 12,5%. Hasil statistik one-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara perubahan konsentrasi ekstrak daun ceplukan terhadap Streptococcus mutans (nilai signifikansi 0,000 ; p < 0,05). Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan kuat antara konsentrasi ekstrak dengan jumlah koloni (korelasi, r = -0,732 ; p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun ceplukan (Physalis minima L.) memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus mutans secara in vitro, KHM diperoleh pada konsentrasi 10% dan KBM pada konsentrasi 12,5%. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun ceplukan (Physalis minima L.) maka semakin rendah pertumbuhan koloni bakteri Streptococcus mutans.