Hubungan Antara Status Gizi Dan Asupan Bahan Makanan Dengan Kejadian Anemia Pada Lansia (Studi Kasus di Posyandu Lansia Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur)
Daftar Isi:
- Status gizi lansia dan asupan bahan makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada lansia. Anemia yang terjadi pada lansia sangat mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan status gizi dan asupan bahan makanan (asupan sumber Fe, Vitamin C dan Frekuensi konsumsi kopi dan teh) terhadap kejadian anemia pada lansia. Penelitian dengan metode crossectional dilakukan pada 50 orang responden lansia terpilih. Sampel dipilih dengan menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data status gizi diperoleh dengan perhitungan Bodymass Arm Span dan penilaian asupan bahan makanan menggunakan SQ-FFQ, sedangkan untuk status anemia diketahui berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap kadar hemoglobin dalam darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi tidak memiliki hubungan yang signifikan p=0,384 dengan kejadian anemia tetapi menunjukan korelasi yang positif, sedangkan asupan Fe dan vitamin C menunjukan hubungan yang signifikan yaitu p>0,001 dan p=0,034 terhadap kejadian anemia yang terjadi pada lansia, akan tetapi untuk frekuensi dari konsumsi kopi dan teh tidak memiliki hubungan (nilai p>0,05) dengan kejadian anemia pada lansia tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kejadian anemia pada lansia memiliki hubungan yang signifikan dengan asupan Fe dan vitamin C yang kurang oleh karena itu disarankan agar lansia lebih memperhatikan konsumsi dari Fe dan vitamin C.