Karakteristik Semen Domba Garut Pada Musim Penghujan Dan Kemarau
Main Author: | Fajarrofa, Alfa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12412/1/Alfa%20Fajarrofa.pdf http://repository.ub.ac.id/12412/ |
Daftar Isi:
- Produksi dan kualitas semen yang dihasilkan dari seekor pejantan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu bobot badan, umur, sifat genetik, frekuensi ejakulasi, pakan, suhu dan musim. Pergantian musim dan lamanya penyinaran matahari dapat menghambat produksi FSH sehingga dapat menghambat proses spermatogenesis oleh testis. Perubahan temperatur yang tinggi akan menyebabkan degenerasi pada sel-sel yang melapisi dinding tubuli seminiferi, sehingga jika temperatur panas berlangsung lama akan menyebabkan kualitas semen semakin buruk, abnormalitas semakin banyak, bahkan konsentrasi spermatozoa dalam semen akan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semen segar Domba Garut pada musim yang penghujan dan kemarau pada Balai Inseminasi Buatan Lembang, Bandung dan mengetahui kualitas semen beku Domba Garut pada dua musim tersebut. Materi penelitian ini menggunakan dua ekor domba Garut yang berumur 4 tahun bernama Robin (191314) dengan berat badan 62 kg dan Domba Garut berumur 4 tahun bernama Menik (191316) dengan berat badan 59 kg yang ditampung semennya dalam kurun waktu 1 tahun di Balai Inseminasi Buatan Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari catatan produksi semen dan kualitas semen segar dari dua ekor domba Garut di BIB Lembang selama 12 bulan mulai November 2016 sampai Oktober 2017 berdasarkan faktor musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Tiap musim dilakukan 20 kali penampungan dengan variabel yang diamati meliputi volume semen, warna semen, pH semen, konsistensi semen, motilitas individu semen segar, konsentrasi spermatozoa, motilitas individu, post thawing motility, recovery rate spermatozoa dan produksi straw semen beku. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji T tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata volume semen segar dan konsentrasi spermatozoa musim penghujan memberikan perbedaan yang nyata (P < 0.05) terhadap musim kemarau dan memberikan perbedaan yang tidak nyata (P > 0.05) terhadap warna, pH, konsistensi, motilitas individu, Post Thawing Motility, Recovery Rate dan produksi straw semen beku. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa musim penghujan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan musim kemarau terhadap kualitas semen Domba Garut meliputi volume dan konsentrasi spermatozoa. Saran penelitian selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam kualitas semen Domba Garut pada tempat yang berbeda sehingga mengetahui pengaruh lingkungan terhadap kualitas semen Domba Garut.