Karakteristik Semen Segar Dan Recovery Rate Kambing Saanen Pada Musim Yang Berbeda

Main Author: Annur, Zal Azis
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12411/1/Zal%20Azis%20Annur.pdf
http://repository.ub.ac.id/12411/
Daftar Isi:
  • Perbedaan musim merupakan salah satu faktor eksternal yang memiliki dampak pada kualitas semen yang dihasilkan ternak. Kualitas semen segar ternak dan nilai RR (Recovery Rate) akan menentukan jumlah produksi semen beku yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas semen segar dan RR kambing Saanen pada musim yang berbeda di BIB Lembang. Materi penelitian yang digunakan adalah sampel semen dan cacatan sekunder dari catatan penampungan semen, kualitas semen segar dan catatan produksi semen beku yang berasal dari 2 ekor kambing Saanen umur 3 tahun bobot badan 80 kg dan umur 2 tahun bobot badan 60,5 kg. Variabel yang diamati meliputi volume, warna, pH, konsistensi, motilitas massa, motilitas individu, konsentrasi, post thawing motility, recovery rate semen. Analisis penelitian pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan kualitas semen segar kambing Saanen pada musim yang berbeda. Volume semen segar kambing Saanen pada musim hujan sebesar 2,55 ± 0,14 ml mengalami penurunan pada musim kemarau yaitu 1,95 ± 0,37 ml. pH semen segar kambing Saanen pada musim hujan secara umum lebih asam dibanding musim kemarau. pH semen segar pada musim hujan sebesar 6,73 ± 0,05 sedangkan pada musim kemarau sebesar 6,74 ± 0,07. Warna semen segar kambing Saanen musim hujan untuk warna krem sebesar 46,9%, kuning 50% dan putih susu 3,1% sedangkan musim kemarau untuk warna krem sebesar 62,5%, kuning 37,5% dan tidak terdapat warna putih susu. Konsistensi semen kambing Saanen pada musim penghujan memiliki konsistensi kental sebesar 59,4%, sedang 40,6% dan tidak terdapat encer, sedangkan pada musim kemarau mengalami kenaikan konsistensi yaitu kental sebesar 62,5%, sedang 37,5% dan tidak terdapat encer. Motilitas massa spermatozoa kambing Saanen pada musim hujan dengan penilaian ≥ 2+ sebesar 75,00% dan ≤ 2+ 25,00% sedangkan pada musim kemarau mengalami penurunan dengan penilaian ≥ 2+ sebesar 58,33% dan ≤ 2+ 41,67%. Motilitas individu spermatozoa semen kambing Saanen pada musim hujan dengan penilaian lebih dari sama dengan 70% mendominasi dengan persentase sebesar 81,25% sedangkan pada musim kemarau mengalami penurunan sebesar 65,63%. Konsentrasi spermatozoa kambing Saanen pada musim hujan sebesar 2019,06 ± 151,14 juta spermatozoa/ml sedangkan pada musim kemarau mengalami kenaikan sebesar 2235,07 ± 147,16 spermatozoa/ml. PTM beku semen kambing Saanen pada musim hujan kategori ≥ 40% sebesar 84,38% sedangkan pada musim kemarau mengalami penurunan sebesar 81,25%. RR semen kambing Saanen pada musim hujan kategori ≥ 53% sebesar 91% sedangkan pada musim kemarau mengalami penurunan sebesar 84%. Produksi semen beku kambing Saanen pada musim hujan sebesar 515,75 ± 8,33 straw sedangkan pada musim kemarau mengalami penurunan sebesar 466,25 ± 12,40 straw. Kesimpulan perbedaan musim mampu mempengaruhi kualitas semen kambing Saanen seperti motilitas massa, motilitas individu, konsentrasi, nilai RR dan berdampak terhadap produksi semen beku yang dihasilkan, namun tidak berpengaruh pada volume, pH, warna dan nilai PTM. Kualitas semen segar sampai menjadi semen beku terbaik pada musim hujan dengan tingkat suhu yang rendah. Musim hujan mampu memberikan kualitas semen segar dan RR semen kambing Saanen lebih baik dibanding musim kemarau. Disarankan perlu dilakukan pemberian pakan tambahan bernutrisi tinggi untuk meningkatkan kualitas semen yang dihasilkan dari pejantan. Sehingga produksi semen beku pada musim kemarau kualitas maupun kuantitasnya meningkat.