Daftar Isi:
  • Karies merupakan masalah yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran gigi. Salah satu penyebabnya adalah Streptococcus mutans yang merupakan bakteri flora normal pada rongga mulut. Daun meniran mempunyai bahan aktif yang diduga memiliki efek antibakteri, yaitu flavonoid, tannin, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antibakteri daun meniran (Phyllanthus niuri Linn) terhadap Streptococcus mutans. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris (true experiment–post test only control group design) dengan menggunakan metode dilusi agar dan dilusi tabung. Ekstrak daun meniran diperoleh dengan cara ekstraksi dengan pelarut etanol 96% menggunakan metode maserasi. Konsentrasi ekstrak dau meniran yang digunakan adalah 12,5%, 15%, 17,5%, 20%, 22,5%, dan 25%. Jumlah isolat Streptococcus mutans adalah satu isolat dengan empat kali pengulangan. Kepadatan bakteri yang diuji adalah 106 CFU/ml. Dari hasil penelitian, didapatkan Kadar Hambat Minimum (KHM) ekstrak daun meniran terhadap Streptococcus mutans sebesar 15%. Sedangkan Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada konsentrasi 25%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ekstrak daun meniran secara signifikan dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans secara in vitro (ANOVA, p<0,005) dan terdapat pengaruh yang kuat antara konsentrasi ekstrak daun meniran dengan pertumbuhan Streptococcus mutans (korelasi R=-0,894). Kesimpulan yang didapat adalah ekstrak daun meniran memiliki efek antibakteri terhadap Streptococcus mutans secara in vitro. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan memperbanyak sampel peelitian atau pengulangan. Selain itu perlu diteliti efek daun meniran baik terhadap hewan coba maupun manusia.