Daftar Isi:
  • Sampai saat ini radioterapi dan kemoterapi masih merupakan pengobatan yang dilakukan untuk karsinoma nasofaring. Radioterapi dan atau kemoterapi dapat menimbulkan efek terhadap asupan gizi penderita. Dimana efek samping kemoterapi yang timbul secara langsung terjadi dalam waktu 24 jam pengobatan, berupa mual dan muntah hebat, diare, perubahan pengecapan, tidak nafsu makan sehingga akan mempengaruhi asupan makan dan berkontribusi pada terjadinya malnutrisi . Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Total Lymphocyte Count (TLC) merupakan beberapa parameter pengukuran status gizi seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan status gizi pada pasien karsinoma nasofaring sebelum dan sesudah menjalani kemoterapi. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah cohort design . Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan bermakana antara IMT sebelum kemoterapi dengan sesudah kemoterapi dengan nilai signifikansi p= 0,278 (>0,05), sedangkan untuk TLC , terjadi penurunan yang signifikan antara TLC sebelum kemoterapi dengan sesudah kemoterapi dengan nilai sigifikansi p = 0,034( <0.05).Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada status gizi pasien karsinoma nasofaring tidak terjadi perubahan IMT yang bermakna sesudah menjalani kemoterapi, sedangkan untuk limfosit terjadi penurunan TLC yang signifikan pada pasien karsinoma nasofaring setelah menjalani kemoterapi.