Daftar Isi:
  • Pemakaian minyak berulang akan merubah sifat kimia dan fisik. Contoh kerusakan yang terjadi misalnya peningkatan jumlah peroksida dan warna minyak menjadi lebih gelap. Jumlah peroksida yang tinggi (>2 meq/kg) menyebabkan penyakit seperti kanker, penyempitan pembuluh darah, dll. Antioksidan adalah senyawa kimia yang menghambat kerusakan lemak akibat proses oksidasi. Lidah buaya mengandung antioksidan seperti vitamin A, C, E, lignins, dll yang berperan aktif menghentikan reaksi oksidasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan jus lidah buaya terhadap perubahan jumlah peroksida dan perubahan jumlah absorbansi warna pada minyak jelantah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) desain split plot atau desain petak 4x5x2. Variabel independennya adalah penambahan jus lidah buaya (0ml, 16ml, 32ml, 48ml dalam 100 ml minyak jelantah) dan frekuensi penggorengan (penggorengan ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5) sedangkan variabel dependen adalah perubahan jumlah peroksida (meq/kg) dan absorbansi warna. Uji statistik yang digunakan adalah split plot anova (95%) dan post hoc (95%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penambahan jus lidah buaya dan frekuensi penggorengan terhadap penurunan jumlah peroksida (p = 0,019), tetapi tidak ada pengaruh penambahan jus lidah buaya dan frekuensi penggorengan terhadap penurunan jumlah absorbansi warna (p = 0,448). Kesimpulannya, ada pengaruh penambahan jus lidah buaya dan frekuensi penggorengan terhadap penurunan jumlah peroksida dengan penurunan terbaik sebesar 44%, hal ini dikarenakan antioksidan pada Aloe vera yang dapat menghambat proses oksidasi.