Daftar Isi:
  • Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan bakteri utama penyebab infeksi nosokomial yang endemis hampir di seluruh dunia. Adanya infeksi MRSA menyebabkan lama perawatan di rumah sakit lebih panjang, serta meningkatkan mortalitas dan morbiditas pasien. Salah satu cara untuk menanggulanginya adalah dengan mengembangkan suatu bahan antimikroba baru yang berasal dari bahan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri ekstrak daun beringin (Ficus benjamina L) terhadap bakteri MRSA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium, menggunakan uji dilusi tabung, metode post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah bakteri MRSA yang berasal dari stock culture Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Ekstrak daun beringin (Ficus benjamina L.) dibuat dalam konsentrasi-konsentrasi tertentu: 6%, 7%, 8%, 9%, 10%, 11%, dan 12%, selanjutnya masing-masing ditambahkan dengan 1 ml suspensi bakteri MRSA. Semua tabung diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC, lalu ditanam pada media NAP. Pengulangan dilakukan sebanyak empat kali. Pada hasil pengamatan, ditentukan bahwa Kadar Hambat Minimum (KHM) terhadap bakteri MRSA pada konsentrasi 8%, dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada konsentrasi 10%. Dengan uji statistik ANOVA didapatkan nilai signifikansi (p<0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun beringin (Ficus benjamina L.) memiliki efek antibakterial terhadap bakteri MRSA secara in vitro pada konsentrasi 10%.