Hubungan Antara Status Gizi Dengan Tingkat Keparahan Pneumonia Pada Pasien Balita Di Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rssa Kota Malang
Daftar Isi:
- Pada akhir tahun 2000, kematian akibat pneumonia merupakan penyebab utama ISPA di Indonesia yang mencapai 500 diantara 1000 bayi/balita. Hal ini berarti 150 ribu bayi/balita meninggal pertahunnya, atau 12500 korban perbulan. Salah satu upaya mencegah pneumonia adalah meningkatkan kekebalan tubuh, salah satunya dengan memperbaiki status gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan tingkat keparahan pneumonia balita. Suatu penelitian observasional analitik dengan rancang bangun cross sectional study yang dianalisis menggunakan software SPSS 17.0, dilakukan terhadap 31 subjek usia 0-60 bulan di RSUD dr.Saiful Anwar. Status gizi diperoleh dengan mengukur berat badan dan tinggi badan kemudian di tentukan berdasarkan kriteria WHO untuk mengetahui tingkat keparahan pneumonia yang diderita.. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat keparahan pneumonia dengan variabel umur (p=0,592), dan variabel jenis kelamin (p=0,470). Penghitungan odd ratio pada variabel status gizi didapatkan nilai OR 0,233 sedangkan hasil analisis Chisquare adalah sebesar (p=0,074). Hal ini menunjukkan bahwa status gizi balita tidak berhubungan dengan tingkat keparahan pada pneumonia dan gizi buruk bukan merupakan faktor resiko dari pneumonia berat. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel yang lebih variatif seperti paparan asap rokok, pemberian ASI dan imunisasi serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi lainnya.