Daftar Isi:
  • Infeksi Staphylococcus aureus (S. aureus) saat ini menjadi masalah kesehatan yang serius. Bahkan beberapa galur tertentu dari bakteri ini mampu membentuk biofilm pada alat-alat medis seperti kateter urin, sendi prostetik, prosthetic heart valve, dan pacemaker. Dengan adanya biofilm, bakteri pembentuk biofilm bersifat sangat resisten terhadap bahaya dari lingkungan dan terapi antibiotika. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mencari senyawa yang dapat menghambat pembentukan biofilm. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak mahkota bunga mawar dalam menghambat pembentukan biofilm S. aureus. Pemberian ekstrak mahkota bunga mawar yang mengandung tannin, terpene, dan flavonoid diharapkan dapat menghambat pembentukan biofilm pada S. aureus. Desain penelitian ini adalah true experiment post-test only group design. Sampel diperoleh dari swab tenggorok di Laboratorium Mikrobiologi FKUB. Konsentrasi ekstrak mahkota bunga mawar yang digunakan adalah 0% (kontrol), 15%, 20%, 25%, 30%, dan 35% kemudian dilakukan pengulangan 4 kali. Pembentukan biofilm diamati dengan metode tabung kemudian diukur mean gray value nya dengan program Adobe Photoshop CS3. Analisis data yang digunakan adalah Uji One Way ANOVA dan Uji Korelasi Pearson. Hasil statistik Uji One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak mahkota bunga mawar terhadap mean gray value (p < 0,05). Uji Korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara konsentrasi ekstrak dengan mean gray value (r = 0,885; p < 0,05). Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak mahkota bunga mawar dapat menghambat pembentukan biofilm dengan Minimum Biofilm Inhibitory Concentration (MBIC) sebesar 35%.