Daftar Isi:
  • Preeklamsia salah satu masalah obstetri di Indonesia yang dapat menyebabkan kesakitan maupun kematian pada ibu dan bayi. Preeklamsia adalah keracunan pada kehamilan yang biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan atau bisa juga muncul pada trimester kedua. Preeklamsia ditandai dengan hipertensi dan proteinuria. Mekanisme vasospasme pada preeklamsia menyebabkan aliran darah ke plasenta berkurang sehingga asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin juga berkurang. Hal ini menjadi salah satu faktor lahirnya bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Deteksi dini dan penangan yang tepat dari preeklampsia dapat mengurangi angka kejadian BBLR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara preeklamsia berat dengan berat badan bayi lahir rendah di RSUD genteng kabupaten Banyuwangi Periode tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode case control dengan jumlah sampel sebanyak 190 orang. Dari total keseluruhan pasien preeklamsia berat, didapatkan 93 orang yang memenuhi kriteria dan untuk kontrol diambil 97 pasien melahirkan tanpa preeklamsia berat. Variabel yang diukur adalah preeklamsia berat sebagai variabel bebas dan bayi BBLR sebagai Variabel terikat. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien. Data dianalisis menggunakan Uji Analisis Chi Square. Dari hasil uji statistik Chi-Square bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara preeklamsia berat pada ibu hamil dengan BBLR di RSUD Genteng kabupaten Banyuwangi periode tahun 2012.