Daftar Isi:
  • Penggunaan antibiotik yang yang tidak terkontrol akan berakibat timbulnya kasus resistensi. Methicillin-Resistan Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan bakteri yang resisten terhadap antibiotic β-lactam termasuk methicillin, penicillin, oxacillin dan amoxillin dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Daun sirsak (Annona muricata L.) mengandung zat aktif alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, triterpenoid yang berpotensi sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antimikroba ektrak daun sirsak terhadap bakteri MRSA secara in vitro. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan postest only control. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri MRSA yang diperoleh dari persediaan kultur milik laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pengujian efek antimikroba dilakukan dengan dilution test, yaitu tube dilution test. Pengulangan dilakukan sebanyak 4 kali dengan jumlah perlakuan sebanyak 6 jenis konsentrasi ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) sebesar 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%. Pada hasil pengamatan, Kadar Hambat Minimum tidak dapat ditentukan, sedangkan Kadar Bunuh Minimum bakteri MRSA pada konsentrasi 30%. Dengan uji statistik ANOVA didapatkan nila signifikansi (p<0,05). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sirsak dapat digunakan sebagai antimikroba terhadap bakteri Methicillin-Resistan Staphylococcus aureus (MRSA) secata in Vitro pada konsentrasi 30%