Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Lansia di Wilayah Malang
Daftar Isi:
- Seiring dengan perkembangan jaman dan membaiknya akses pelayanan kesehatan, maka semakin tinggi pula angka harapan hidup penduduk di Indonesia. Hal ini berdampak pada meledaknya populasi lansia yang ada di masyarakat. Secara biologis pada lanjut usia akan terjadi penurunan fungsi organ yang berdampak pada keadaan multipatologi dan mengancam kemandirian lansia yang berdampak pada meningkatnya beban sosial. Identifikasi faktor resiko menurunnya kemandirian lansia merupakan hal yang menarik guna mencari solusi potensial dalam mencegah ketergantungan lansia. Tujuan: menganalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemandirian lansia Metode: Penelitian dilakukan secara cross sectional dimana 182 lansia dievaluasi tingkat kemandiriannya dengan indeks barthel dan dikaitkan dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, aktivitas sosial, aktif bekerja, tingkat pendapatan, adanya dukungan keluarga, penyakit penyerta, status kognisi dan status gizi (MNA). Uji korelasi spearman dilakukan guna menganalisa hubungan karakteristik subyek dengan kemandirian lansia. Hasil: terdapat hubungan yang signifikan antara tingginya tingkat pendidikan, adanya aktivitas sosial, aktif bekerja, tingginya tingkat pendapatan, tidak adanya dukungan keluarga, tidak adanya penyakit penyerta, status kognisi normal dan tingginya status gizi terhadap kemandirian lansia (p<0,05). Adanya faktor-fator tersebut akan meningkatkan kemandirian lansia. Kemandirian lansia tidak dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin (p>0,05). Kesimpulan: kemandirian lansia dipengaruhi oleh tingginya tingkat pendidikan, adanya aktivitas sosial, aktif bekerja, tingginya tingkat pendapatan, tidak adanya dukungan keluarga, tidak adanya penyakit penyerta, status kognisi normal dan tingginya status gizi.