Hubungan Antara Tingkat Keparahan Pre Menstrual Syndrome Dengan Tingkat Kecemasan Dan Kualitas Tidur Pada Remaja Putri di SMP Negeri 03 Ampelgading Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang
Daftar Isi:
- Remaja merupakan masa transisi. Perubahan dan gangguan emosi sering terjadi dalam masa ini. Pre Menstrual Syndrome(PMS) merupakan sekumpulan gejala baik fisik dan psikologis yang terjadi sebelum menstruasi. Dampak PMS yang paling sering adalah kecemasan yang dapat disertai gangguan kualitas tidur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat keparahan PMS dengan tingkat kecemasan dan kualitas tidur pada remaja. Rancangan penelitian adalah Cross Sectional Study. Studi ini dilakukan terhadap remaja putri SMP negeri 03 Ampelgading Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang, sampel dari studi ini adalah 62 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi. Variabel bebas dalam penelitian adalah tingkat keparahan PMS dan variabel terikat adalah tingkat kecemasan dan kualitas tidur. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Dari hasil penelitian didapatkan sebesar 54,8% bertingkat keparahan PMSringan, 45,2% bertingkat keparahan sedang dan tidak ada responden yang bertingkat keparahan parah. Sedangkan untuk tingkat kecemasan didapatkantidak ada responden yang mengalami kecemasan ringan, namun 72,6% kecemasan sedang dan 27,4% kecemasan berat. Sebesar 77,4% responden berkualitas tidur baik, 22,6% berkualitas tidur sedang dan tidak ada responden yang mengalami kualitas tidur buruk. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank, dengan hasil terdapat hubungan positif antara tingkat keparahan PMSdengan tingkat kecemasan (p=0,013) dan terdapat hubungan negatif antara tingkat keparahan PMS dengan kualitas tidur (p=0,025). Sehingga disarankan agar institusi terkait melakukan pengawasan lebih lanjut terkait kondisi PMSdan juga memberikan pendidikan kesehatan terkait kesehatan reproduksi remaja.