Daftar Isi:
  • Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit penyebab angka kematian tertinggi di dunia. Penyakit jantung ini terutama disebabkan oleh aterosklerosis yaitu plak yang menumpuk di arteri Plak ini akan mengeras dan mempersempit pembuluh darah sehinggga tubuh akan kekurangan suplai oksigen yang dibutuhkan, seperti jantung. Salah satu faktor yang mengawali proses aterosklerosis adalah LDL yang teroksidasi yang dipicu stress oksidatif. Stress oksidatif ini dapat dihambat dengan memberikan antioksidanseperti antosianin. Antosianin ini bisa didapatkan dari ubi ungu (Ipomoea Batatas L Varietas Ungu )yang banyak terdapat di Malang.Pemberian antioksidan sendiri tetapi masih menimbulkan kontroversi dalam penggunaan dan kegunaannya. Penelitian ini dilakukan untuk menambah khasanah pengetahuan tentang efek antosianin dari Ipomoea batatas varietas ungu kultivar gunung kawi pada kadar SOD pada kondisi aterosklerosis. Desain penelitian yang digunakan adalah desain eksperimental dengan membandingkan tikus dengan diet normal, tinggi lemak, dan diet tinggi lemak dengan pemberian antosianin lalu diukur kadar SOD dalam serum dengan metode spektrofotometri. Pada kelompok diet normal didapatkan kadar SOD dalam serum 2,6+0,490 u/ml, diet tinggi lemak 2,2+1,020 u/ml, dan pemberian antosianin 5 mg 3+0,632 u/ ml, antosianin 10 mg 3,1+0,683 u/ ml dan antosianin 20 mg 3,4+0,1,170 u/ml ). Dari hasil uji statistik One Way ANOVA diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan kadar SOD yang signifikan antar kelompok perlakuan (p=0,308). Dari data tersebut dapat disimpulkan antosianin dari Ipomoea batatas varietas ungu kultivar Gunung Kawi tidak meningkatkan kadar SOD pada tikus Wistar (Rattus novergicus) dengan diet tinggi lemak secara signifikan