Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Kitolod (Isotoma longiflora) sebagai Antimikroba Terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro
Daftar Isi:
- Staphylococcus aureus adalah salah satu flora normal pada tubuh manusia yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial atau didapat di rumah sakit. Saat ini penanganan infeksi khususnya oleh bakteri S. aureus masih menggunakan antibiotik pilihan jenis β-laktam, makrolida, cephalosporin dan quinolon serta derivatnya. Akan tetapi bakteri S. aureus telah mampu memproduksi strain resisten terhadap obat pilihan yang telah ada, yaitu strain Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Oleh karena itu perlu dikembangkan alternatif terapi lain. Salah satu tanaman yang telah banyak dimanfaatkan secara tradisional namun belum banyak diteliti aktivitas antimikrobanya adalah Kitolod (Isotoma longiflora). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antimikroba ekstrak etanol daun kitolod terhadap S. aureus secara in vitro. Kandungan ekstrak etanol daun kitolod yang diperkirakan berperan sebagai antimikroba adalah alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. Metode yang digunakan adalah uji dilusi tabung yang terdiri atas tahap penentuan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Konsentrasi ekstrak etanol daun kitolod yang digunakan adalah 20%, 21%, 22%, 23%, 24%, dan 25% v/v, sedangkan konsentrasi S. aureus adalah 106 CFU/ml. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kitolod, secara signifikan dapat menghambat pertumbuhan S. aureus (ANOVA, p = 0.000) dan terdapat hubungan antara peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun kitolod dengan penurunan jumlah pertumbuhan koloni S. aureus (R = -0.983, p = 0.000). KHM ekstrak etanol daun kitolod terhadap S. aureus adalah 23% v/v dan KBM-nya adalah 25% v/v. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kitolod memiliki efek antimikroba terhadap S. aureus secara in vitro.