Daftar Isi:
  • Infeksi Shigella dysenteriae (S. dysenteriae) saat ini telah berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius, salah satu manifestasinya adalah penyakit diare. Diare seringkali berkembang menjadi KLB yang menyebabkan kematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu mencapai 31,4% dari total kematian bayi. Diare juga menjadi penyebab kematian balita terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 25,2%. Data di Indonesia memperlihatkan 29% kematian diare terjadi pada umur 1 sampai 4 tahun disebabkan oleh Disentri basiler, rata rata case fatality rate sebesar 4%. Keparahan pada infeksi Shigella dysentriae disebabkan juga karena kemampuannya untuk menghasilkan Shigatoksin yang dapat memperberat gejala. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dapat digunakan obat-obatan antimikroba dengan tujuan menghambat pertumbuhan bakteri. Tetapi saat ini penggunaan antimikroba tersebut banyak dibatasi karena penggunaannya tidak rasional sehingga menyebabkan resistensi. Oleh karena itu perlu dikembangkan alternatif pengobatan baru yang efektif, efisien dan dapat menurunkan biaya kesehatan tanpa melupakan standar mutu pelayanan medis. Medical herbs /tanaman obat adalah sumber yang dianggap mewakili adanya kandungan yang kaya dari agen kemoterapeutik untuk antibakteri dan antifungi. Tanaman yang banyak dipergunakan untuk pengobatan alami yang belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah adalah belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi linn ). Buah belimbing wuluh mengandung senyawa flavoid, tannin, saponin, kalsium oksalat, sulfur, asam format, glikosida . Senyawa-senyawa tersebut diketahui mempunyai sifat antibakteri. Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratorik . Sampel diperoleh dari isolat klinis di Laboratorium Mikrobiologi FKUB. Konsentrasi ekstrak buah belimbing wuluh yang digunakan adalah 0 g/dL (kontrol positif), 0.2%, 0.4%, dan 0,6%, 0,8%, 1,0% dan 1,2%. Hasil statistik Uji One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak buah belimbing wuluh terhadap OD bakteri (p<0,05). Selanjutnya, dari uji regresi linier sederhana didapatkan hubungan erat dan berkebalikan antara dosis ekstrak dengan OD bakteri (nilai korelasi(r) = -0.987). Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak buah belimbing wuluh dapat menghambat pertumbuhan Shigella dysenteriae dengan Minimum Inhibitory Concentration ( MIC) sebesar 0.6%.