Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) sebagai Alternatif Antibakteri terhadap Acinetobacter baumannii secara in Vitro
Daftar Isi:
- Acinetobacter baumannii merupakan patogen opportunistik atau patogen nosokomial yang dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti bakteremia, meningitis, pneumonia dan infeksi saluran kemih yang mengakibatkan morbiditas yang parah dan angka mortalitas yang tinggi. Oleh karena infeksi ini didapat di rumah sakit, maka bakteri ini pada umumnya resisten terhadap banyak antibiotika. Oleh karena itu perlu dikembangkan alternatif pengobatan yang lebih efektif, efisien, dan lebih murah tanpa melupakan standar mutu pelayanan medis. Kulit buah manggis diketahui mengandung bahan aktif yang bersifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antibakteri ekstrak etanol kulit buah manggis terhadap Acinetobacter baumannii secara in vitro . Metode yang digunakan adalah uji dilusi agar yang bertujuan untuk menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan uji dilusi tabung untuk menentukan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Ekstrak kulit buah manggis dibuat dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%. Konsentrasi ekstrak etanol kulit buah manggis yang digunakan adalah 0,3%, 0,4%, 0,5%, 0,6% dan 0,7%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah manggis secara signifikan dapat menghambat pertumbuhan Acinetobacter baumannii (ANOVA, p = 0.000, p<0,05) dan terdapat hubungan antara peningkatan konsentrasi ekstrak etanol kulit buah manggis dengan penurunan jumlah pertumbuhan koloni Acinetobacter baumannii (R = -0.823). KHM ekstrak etanol kulit buah manggis terhadap Acinetobacter baumannii adalah 0,5% dan KBMnya adalah 0,7%. Kandungan ekstrak etanol kulit buah manggis yang diduga berperan sebagai antibakteri adalah xanton, saponin, tanin, terpenoid dan flavonoid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah manggis memiliki efek antibakteri terhadap Acinetobacter baumannii secara in vitro .