Daftar Isi:
  • Infeksi Staphylococcus Aureus (S. Aureus) Saat Ini Telah Berkembang Menjadi Masalah Kesehatan Yang Serius. Menurut Who, Case Fatality Rates Infeksi S. Aureus Mencapai 30%. Staphylococcus Aureus Juga Masih Menjadi Patogen Utama Infeksi Nosokomial Dengan Angka Kejadian Lebih Dari 50 %. Pembentukan Biofilm Akan Menyebabkan Resistensi Antibiotika Dan Resistensi Terhadap Sistem Pertahanan Imun Yang Akan Memacu Penyebaran Infeksi Ke Bagian Tubuh Lainnya. Oleh Karena Itu, Penelitian Untuk Menghambat Pembentukan Biofilm Penting Untuk Dilakukan. Daun Sirih Merah ( Piper Crocatum ) Diketahui Mengandung Senyawa Aktif Seperti Tannin, Polifenol, Dan Flavonoid. Senyawa Tersebut Memiliki Kemampuan Menghambat Pembentukan Adhesin Dan Melakukan Pengrusakan Substrat, Padahal Adhesin Dan Substrat Merupakan Faktor – Faktor Yang Penting Dalam Terbentuknya Biofilm. Berdasarkan Hal Tersebut Daun Sirih Merah Memiliki Kemampuan Dalam Menghambat Biofilm. Penelitian Ini Dilakukan Dengan Rancangan Eksperimental Laboratoris Untuk Mengetahui Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah Dalam Menghambat Pembentukan Biofilm Staphylococcus Aureus Secara Kualitatif. Desain Penelitian Ini Adalah True Experiment Post – Test Only Group Design Menggunakan Metode Tabung Dengan Ekstrak Sirih Merah Dosis 5%, 2,5%, 1,25%, 0,625%, Dan 0,3125%. Hasilnya Didapatkan Bahwa Biofilm Dihambat Pembentukannya Pada Konsentrasi 2,5% (P<0,05) Dan Telah Dianalisis Statistik Dengan Uji Cochran Dengan Hasil Bahwa Kelima Dosis Memiliki Efek Yang Berbeda Terhadap Pembentukan Biofilm Dan Uji Spearman Dengan Hasil Bahwa Semakin Tinggi Dosis Yang Diberikan Maka Biofilm Semakin Tidak Terbentuk. Disimpulkan Bahwa Ekstrak Daun Sirih Merah Dapat Menghambat Pembentukan Biofilm Dengan Minimum Biofilm Inhibitory Concentration (Mibc) Pada Konsentrasi 2,5%.