Hubungan tingkat konsumsi Zat Besi dan Seng dengan status gizi dan kemampuan motorik anak usia 2-5 tahun di Desa Bone, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan Propinsi NTT
Main Author: | Suhada, Annisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/123910/1/051302017.pdf http://repository.ub.ac.id/123910/ |
Daftar Isi:
- Penelitian terdahulu yang mengkaji hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak membuktikan bahwa pemberian nutrisi penting untuk perkembangan anak. Salah satu mineral yang penting dalam perkembangan motorik adalah zat Besi dan Seng. Prevalensi Balita yang mengalami gangguan gizi yaitu pendek dan kurus secara nasional NTT menempati urutan ke 2 sebesar 58,4%, sedangkan TTS dengan balita gizi kurang 4% dan gizi buruk 1,05% berdasarkan Indeks BB/TB. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkat konsumsi Zat Besi dan Seng dengan status gizi dan kemampuan motorik anak usia 2-5 tahun di Desa Bone, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan Propinsi NTT. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study. Sampel 50 orang yang didapatkan menggunakan "Sistematic Random Sampling" . Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tingkat konsumsi Zat Besi dan Seng paling tinggi adalah defisit masing-masing 46% dan 90%. Status gizi terbanyak berdasarkan Indikator BB/U didapatkan gizi baik (84%), Indikator TB/U terbesar adalah gizi normal (52%)dan indikator BB/TB gizi normal (94%). Ada 12% responden dengan perkembangan motorik meragukan. 70% responden ada infeksi. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi Zat Besi dan Seng dengan status gizi dan perkembangan motorik. Disarankan adanya peningkatan konsumsi dan penganekaraman sumber makanan Zat Besi dan Seng, peningkatan perkembangan motorik anak dengan stimulasi dan rangsangan motorik serta pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi.