Hubungan Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Kecamatan Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara

Main Author: Hasan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/123890/1/051301972.pdf
http://repository.ub.ac.id/123890/
Daftar Isi:
  • Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan prevalensi balita stunting secara nasional mencapai 35,6%. Untuk Provinsi Sulawesi Tenggara prevalensi stunting pada anak balita lebih tinggi dari prevalensi nasional (37,6 %). Khusus untuk Kabupaten Buton, prevalensi stunting pada anak balita mencapai 40,2 %. Munculnya masalah gizi kurang dan gizi buruk merupakan indikasi penurunan ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat ketahanan pangan rumah tangga dengan kejadian stunting pada anak balita di Kecamatan Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Sampel adalah anak balita umur 24-59 bulan yang diambil secara purposive sampling dari desa Lantongau dan Watorumbe sebanyak 140 orang. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat ketahanan pangan sebagai variabel independen yang diukur menggunakan 12 item pertanyaan dari 16 pertanyaan yang dikembangkan oleh Food and Technical Assistance (FANTA) USAID, dan kejadian stunting sebagai variabel dependent serta variabel lain yakni pengetahuan gizi ibu dan proporsi pengeluaran pangan keluarga sebagai variabel pengganggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat ketahanan pangan, dengan kejadian stunting (korelasi spearmen, p = 0,085 > 0,05, r = -0,146). Pengetahuan gizi ibu, proporsi pengeluaran pangan keluarga dengan kejadian stunting tidak berhubungan (Korelasi Spearmen, p = 0,30 > 0,05, r = 0,087 dan p = 0,79, r = 0,022). Kesimpulan penelitian ini ketahanan pangan rumah tangga tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Pengetahuan gizi ibu dan proporsi pengeluaran pangan keluarga tidak mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita. Peneliti menyarankan perlunya penelitian lanjutan tentang hubungan tingkat ketahanan pangan dan kejadian stunting, dengan desain instrumen ketahanan pangan yang berskala rasio atau interval seperti food diversity . Serta penelitian tentang faktor yang menyebabkan kejadian stunting yang belum dikaji dalam penelitian ini, seperti distribusi internal makanan dalam keluarga dan penyakit infeksi.