Daftar Isi:
  • Konsumsi makanan berlemak di Indonesia tergolong tinggi. Salah satu sumber lemak yang dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah santan. Santan memiliki kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Menurut anjuran FAO asupan asam lemak tidak jenuh sehari adalah 6% total asupan kalori. Asam lemak tidak jenuh majemuk (PUFA) akan lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan asam lemak tidak jenuh tunggal (MUFA). Studi eksperimental post-test control group design dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dilakukan terhadap santan kelapa yang diekstrak dari kelapa hibrida dengan perbandingan parutan kelapa dan air adalah 1:1 dengan berbagai frekuensi perebusan (n=5). Pengukuran kadar asam lemak tidak jenuh menggunakan metode kromatografi kolom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara frekuensi perebusan dengan kadar asam lemak tidak jenuh santan kelapa (ANOVA, p<0,01). Berdasarkan penelitian batas aman konsumsi santan kelapa adalah 4 kali perebusan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah santan yang belum direbus memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh lebih rendah (uji BNT, p>0,01) daripada setelah dilakukan perebusan ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4.